SURVEY HIDRO-OSEANOGRAFI (Ocean Tidal)
Assalamu'alaikum teman-teman Tugas Kuliah☺
Kali ini Tugas Kuliah akan kembali membahas materi Survey Hidro-Oseanografi mengenai Ocean Tidal. Berikut penjelasannya☺
Saat bulan melewati bagian tengah bumi yang disebut umbra, itu akan
menjadi gelap. Selama orbitnya mengelilingi bumi bulan membutuhkan waktu 27,3
hari untuk menyesuaikan orbitnya, tetapi dua hari lagi diperlukan bagi bumi
untuk mengejar dan sejajar dengan matahari dengan total waktu 29 dan ½ hari.
Bulan hanya berputar sekali pada porosnya. Bulan menyebabkan air laut naik dan
turun bergantung pada posisi bulan. Bulan mengelilingi bumi ketika matahari
bulan bumi berbaris tepat bulan baru dan bulan purnama, efek gabungan dan
gravitasi menyebabkan air membengkak (spiring
tide). Pada saat spiring tide
pasang surut ait tinggi menjadi lebih tinggi dan air rendah menjadi lebih
rendah. Sehingga rentang pasang surut tinggi besar selama kuartal pertama dan
kuartal ke tiga dimana matahari dan bulan tegak lurus dengan bumi dan gravitasi
matahari menghilangkan daya tarik bulan. Sehingga air yang tinggi berada
diperairan yang tidak begitu tinggi dan air yang rendah tidak begitu rendah (perbani). Rendah pasang perbani sangat kecil setiap 24 jam dan
50 menit, memiliki 2 kali pasang dan 2 kali surut dan waktu rata-rata antara
pasang adalah 6 jam dan 13 menit yang sebut semidiurnal.
Bidang orbit tempat bumi berputar mengelilingi matahari disebut ekliptika, dan sumbu utara-selatan bumi
miring 23,44o terhadap bidang ekliptika,
dan orbit bulan kembali miring sebesar 5,14o terhadap orbit bumi
atau ekliptika. Tidak hanya itu bulan
juga memiliki kemiringan di bawah bidang ekliptika
bumi dan gaya bergerak diatas bidang tersebut selama satu putaran penuh
mengelilingi bumi. Hal ini lah yang menyebakan ada berbagai pola pasang surut,
tinggi pasang surut dan perbedaan waktu antara satu pasang dan pasang yang
lain.
Jika berada digaris khatulistiwa mengalami tinggi air yang kira-kira
sama dan mengalami pasang surut
semidiurnal. Namun jika berada di garis lintang utara pola pasang surutnya
adalah semidiurnal mixed. Sementara
dikutub adalah diurnal tide. Orbit
bumi sebenarnya adalah elips, pada
januari bumi sedikit lebih dekat dengan matahari dan diferensial gaya yang
lebih besar dan kemudian jika bertepatan dengan Lunar perigee yaitu ketika bulan paling dengat dengan bumi dan
ketika matahari, bumi, dan bulan sejajar dalam konvigurasi perigee seperti ini maka akan terbentuk gekombang astronomi.
Bukan hanya gravitasi dari matahari dan bulan yang mengatur pasang
surut, tetapi bumi juga memainkan peran utama. Bumi bukanlah salah satu bola
air yang homogen, pregerakan airnya dibatasi oleh daratan dan konfigurasi dasar
laut. Air dipaksa untuk mengalir bolak balik dan dibatasi oleh daratan dan
dengan adanya efek coriolis menyebabkan air berputar sehingga gerakan berputar
tersebut menciptakan gelombang dengan periode 12 jam dan 25 menit. Ditengah air
ada titik dimana ketinggian air tidak berubah yang disebut dengan titik amphidromik. Disekitar titik amphidromik pasang surut berputar sekali
setiap 12 jam dan 25 menit, selain itu kisaran pasang surut akan meningkat
ketika menjauh dari titik amphidromik.
Menentukan kisaran pasang surut terbesar dapat dilakukan dengan menggambar
system amphidromik dengan garis
lingkaran. Garis-garis ini yang terlihat seperti jari-jari roda mewakili lokasi
air pasang setiap jam saat bergerak yang disebut dengan garis cotidal.
Cara menentukan nilai pasang surut suatu perairan dapat dilakukan dengan
bebeapa cara yaitu cara lama, metode filter
poutzen dan metode transport sounding
datum. Cara lama yaitu dengan menggunakan kayu tau tiang logam yang
digunakan pada zaman dulu untuk mengetahui ketinggian air. Biasanya diikatkan
pada dermaga atau dermaga yang terendam air dan kita bisa membaca bacaan pada
tiang yang permukaan airnya menyentuh tanda, tetapi metode ini tidak cukup baik
untuk mengetahui pasang sebenarnya dari tempat tersebut. Cara lainnya yaitu
dengan menghubungkan pembacaan dengan benchmark.
Benchmark hanyalah tanda fisik dimana
datum vertikal didevinisikan.
Secara umum ada 2 jenis datum yaitu datum vertikal dan datum horizontal.
Datum horizontal ini adalah referensi titik dari mna anda mengukur. Permukaan
tanah langsung merupakan datum dari mana kita dapat mengukur.
Ketinggian-ketinggian bangunan atau sebuah gunung dikutip dari Mean Sea Level (MSL) atau Mean High Water Level (MHWL). MSL secara
harfiah mengacu pada rata-rata permukaan air laut.
Datum pasut adalah elevasi standar yang ditentukan oleh fase tertentu.
Datum pasut digunakan sebagai alur untuk mengukur tinggi muka air laut setempat
dan tidak boleh diperluas ketempat lain. Chart
Datum dapat berupa salah satu keadaan pasang surut yang dapat diamati
seperti pasang surut astronomi terendah atau
Mean Low Water Spiring (MLWS). Chart
Datum biasanya merupakan datum yang telah disepakati bersama antara
pihak-pihak yang digunakan untuk mengurangi pasang surut dari kedalaman
terukur. Chart Datum dapat menjadi
datum teknik untuk kontruksi lepas pantai.
Idealnya periode pengamatan naik turunnya air laut adalah 29 hari agar dapat menentukan rata-rata pasang surut dan rata-rata permukan laut. Metode cepat atau metode kedua yaitu metode filter poutzen yaitu dengan mengamati pasang surut selama 39 jam, kemudian menerapkan beberapa filter matematik pada 39 pengamatan tersebut. Jika benchmark tersedia disekitar lokasi pengamatan maka bisa dengan mentransfer data dari stasiun pasang surut yang telah diketahui metode ini disebut metode transport sounding datum. Stasiun pasang surut yang diketaui harus berada dalam jarak 16 km dari tempat pengamatan pasang surut. Metode transport ini hanya untuk pasang surut semidiurnal.
Untuk lebih
jelasnya teman-teman bisa melihat video berikut ini:
1. https://youtu.be/coJuAnqgzrE
2. https://youtu.be/Ej2W_Lz6zTM
3. https://youtu.be/0SyCQSY__3s
Komentar
Posting Komentar