GERAK ELEMEN FUIDA
Assalammu'alaikum Teman-teman☺
kali ini Tugas Kuliah akan membahas sedikit tentang Gerak Elemen Fluida.
Fluida dapat bergerak. Gerak elemen fluida ditentukan
oleh gerak partikel-
partikelnya. Ada
tiga
macam gerak utama elemen fluida, translasi,
deformasi, dan rotasi. Deformasi terdiri dari dua perubahan, yaitu deformasi linier
atau biasa
disebut dilatasi, dan deformasi sudut.
Gambar Analisa dasar gerakan partikel fluida yang berbeda.
a. Sebuah gerak translasi yang diberi tanda ; kecepatan transisinya adalah u,
b. sebuah gerak rotasional yang berbelok diagonal berturut-turut,
c. sebuah deformasi yang di pindah dari C3 ke C1 dan B3 ke B1.
1. Translasi
Gerak translasi terjadi
pada gerak partikel fluida
yang homogen atau pergerakan yang tidak disertai perubahan kecepatan. Sehingga
partikel fluida
hanya berpindah tempat dan tidak berubah bentuk. Umumnya penentuan jarak perpindahan suatu
titik pada translasi adalah dengan
mengalikan kecepatannya dengan
waktu tempuh lalu ditambah dengan posisi
awal titik. Jika magnitudo kecepatan
tidak seragam di semua titik, maka
secara sederhana jika diketahui bahwa kecepatan di titik satu adalah u, maka kecepatan di
titik dua sejauh dx
dari titik satu adalah
u ditambah
dengan turunan u terhadap
sumbu x
(perubahan komponen kecepatan u
terhadap sumbu
x). Untuk menghitung
jarak perpindahan titik dua menggunakan konsep yang sama, yaitu
kecepatannya, u ditambah perubahan u terhadap waktu dikalikan dengan waktu
tempuh lalu ditambah dengan
posisi awal titik dua tersebut.
Ketika sebuah
partikel berpindah-pindah kemudian sisi dari elemen
segi empat berjejer paralel pada sebuah sumbu, dan membentuk sebuah bentangan
konstan, ini hanya gerak perpindahan. Hal ini berarti tidak ada jarak yang
bergantung dari komponen kecepatan. Perpindahan dapat terjadi sepanjang garis
lurus atau garis bengkok (kurva).
Gambar Gerak Perpindahan
Ketika Jika x, y dan z adalah koordinar dari A saat waktu t. Kemudian x+x, y+y dan z+z adalah koordinat pada waktu t+t. Perpindahan gerak yang digambarkan oleh persamaan sebagai berikut:
Dx=u Dt dx=u dt
Dy=v Dt or dy=v dt
Dz=w Dt dz=w dt
2. Deformasi
Deformasi terbagi menjadi dua yaitu:
a. Dilatasional (linear deformation)
Gambar 1) Deformasi dilatasional partikel fluida
dalam aliran konvergen, 2) Komponen dari deformasi dilatasional
Deformasi yang terjadi dimana bidang elemen yang semula tegak lurus dalam deformasinya, gerakan elemen ini tidak merubah sudut tetapi membuat elemen menjadi tambah panjang maupun pendek tanpa merubah bentuk. Dalam aliran yang memusat, kecepatan mempuyai sebuah kecenderungan untuk menambah alur sepanjang partikel. Oleh karena itu, kecepatan dari tepi garis tegak lurus terhadap vektor V (atau terhadap garis arus) yang tidak sama. Partikel menjadi lebih panjang dan lebih kecil. Dalam hal ini dilatasional atau deformasi linear telah terlapisi pada sebuah perpindahan yang telah di sediakan oleh sudut diantara sisinya dan tidak boleh diubah.
b. Deformasi Anguler (Tegangan Geser)
Gambar Deformasi Anguler
Deformasi bersudut
( anguler ) mungkin digambarkan oleh sifat dari sebuah partikel fluida berikut tanpa
fungsi friksi sekitar sebuah tekukan. Dalam masalah yang sama arus fluida di
sekitar tekukan, melalaikan efek dari friksi, velotisitas punya sebuah
kesempatan untuk menjadi besar di dalam dari pada dari luar dari tekukan. Hukum
V x R = konstan kira-kira mungkin akan bekerja ketika V adalah velositas dan R
adalah radius dari kurva dari alur. Karenanya jika partikel A adalah sudut dari
segitiga ABCD, pada sisi AB dari segitiga berpindah lebih besar velositasnya
dari pada sisi CD dan inilah deformasi sudut. Deformasi angular ini cukup untuk bisa perbedaan dari velositas
antara AB dan CD.
3. Rotasi
Gerak rotasi
hanya berputar merubah koordinat saja tanpa merubah bentuk atau tanpa distorsi.
Syarat terjadinya rotasi adalah jika kecepatan suatu sumbu adalah fungsi dari
sumbu-sumbu yang lain. Sebagai contoh, kecepatan pada arah sumbu-x merupakan
fungsi dari sumbu-y dan sumbu-z. Salah satu contoh gerak rotasi adalah fluida
yang menuruni jeram yang curam. Pada bagian atas, tepat sebelum fluida meluncur
turun, fluida tidak mengalami gerak rotasi karena aliran fluida perbedaan
kecepatannya tidak terlalu besar. Setelah fluida berada di posisi yang lebih
curam, gerak rotasi terjadi. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kecepatan
akibat gesekan dengan dinding. Secara ringkas perubahan posisi elemen fluida
dapat dilihat dari faktor-faktor dilatasi, deformasi sudut dan rotasi.
Gambar persamaan deformasi dan deformasi
Gerakan fluida di alam biasanya akan melakukan gerakan ketiga jenis fluida secara langsung, sehingga dapat digambarkan dalam persamaan :
Dimana 2x, 2h, dan 2z adalah komponen dari sebuah vektor yang mempresentasikan viskositas partikel fluida.
Nah teman-teman itulah tadi sedikit pembahasan tentang gerak elemen fluida, semoga pembahasan ini dan pembahasan lainnya yang Tugas Kuliah tulis pada blog ini bisa mudah dipahami dan juga semoga bermanfaat.
Nantikan postingan selanjutnya dari TUGAS KULIAH, Terimakasih, wassalam☺
Komentar
Posting Komentar